Senin, 01 Oktober 2012

Teknik Pemasaran


Langkah-langkah yang dibutuhkan
Mulailah usaha ternak kambing kurban iedulad’ha ini yaitu 5 bulan sebelum iedulad’ha tersebut. Sebulan pertama untuk menyiapkan kandang-kandang dan pembelian kambing umur 10 bulan untuk digemukan, sehingga pada saat hari raya tiba kambing tadi sudah berumur lebih dari setahun dan siap dijual untuk kurban. karena salah satu syarat kambing untuk kurban adalah berumur lebih dari setahun. sebaiknya anda membaca juga syarat-syarat dari kambing kurban seperti tidak cacat, tidak sakit, dalam keadaan sehat, dan lain-lain.
Usaha ini dapat kita mulai dengan mencari lokasi yang baik untuk memelihara kambing. Daerah yang ideal adalah yang sepi jauh dari keramaian, tapi mempunyai fasilitas jalur transport untuk mobil, tidak jauh dari daerah tempat tanaman pakan buat ternak. Daerah demikian hanya ada di desa-desa.
Setelah menemukan daerah yang cocok untuk peternakan kambing, carilah penduduk desa daerah tadi yang memiliki lahan yang diinginkan untuk diajak kerja sama dengan menjadikan mereka sebagai peternak dengan perjanjian bagi hasil sehingga dapat mengirit modal lahan atau dengan system gaji. Biasanya orang-orang desa lebih suka system gaji, sebab dengan system gaji mereka menerima hasil kerjanya setiap bulan. walaupun system bagi untung hasilnya lebih besar namun karena hasil dibagikan pada saat panen mereka akan merasa itu terlalu lama jadi mereka akan lebih suka menerima gaji. Begitu pula dengan pemilik lahan, mereka akan lebih suka dengan system sewa daripada system bagi hasil. Ini juga disebabkan oleh minimnya jiwa ataupun ilmu bisnis mereka sehingga mereka lebih suka menjadi pekerja daripada menjadi partner kerja.
Setelah sepakat dengan pemilik lahan dengan harga sewa yang diinginkan, mulailah mencari kambing yang akan digemukkan ke peternak-peternak rumahan ataupun ke pasar-pasar hewan. Tapi kambing-kambimg tadi jangan langsung dibeli. Setelah memeriksa dan menemui kambing yang cocok (sehat, bagus, berumur 10 bulan, harga sesuai) dikasi tanda dan uang muka saja dulu sebagai tanda jadi sisanya dibayar saat pengambilan sebulan kemudian saat kandang dan pekerja sudah disiapkan. Ini bertujuan agar tidak tergesa-gesa dalam membeli kambing yang akan digemukkan. dengan tidak tergesa-gesa akan didapatkan kambing yang baik sesuai yang diinginkan dengan harga yang murah juga sebab kita punya banyak waktu untuk menego harga.
Pilihlah jenis kambing jawa randu! Sebenarnya jenis kambing kibas juga bisa, hanya saja akan lebih repot dalam pemeliharaannya. Sebab harus rajin mencukur bulu-bulunya, sementara kambing jawa hanya butuh perawatan kebersihan kandang dan makanan saja sehingga lebih praktis.
Buatlah kandang dengan ukuran 6 x 6 meter untuk kapasitas 20 ekor kambing per kandang, kandang di sekat per kamar per seekor kambing dengan ukuran 150cm x 60cm, dengan tujuan agar tidak terjadi perkelahian yang dapat mencedrai. Maka dibutuhkan 5 unit kandang untuk 100 ekor kambing. Penargetan 100 ekor kambing bertujuan agar mendapatkan keuntungan yang layak, karena semakin banyak jumlah kambing yang digemukkan makin banyak pula keuntungan yang dihasilkan. Tapi tergantung dari besarnya modal yang dimiliki. (Di sini akan dibahas penggemukan 100 ekor kambing sebagai barometer akan dihitung per kandang yaitu untuk 20 ekor kambing). Kandang tadi menghadap ke timur atau ke barat agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup supaya tidak lembab.
Buatlah rumah semi permanen untuk dijadikan basecamp dan gudang tempat menyimpan peralatan, sumur bor untuk kebutuhan air dan buatlah pagar pembatas wilayah peternakan agar keamanan terjamin.
Carilah dua orang pekerja yang akan bertugas sebagai peternak dan pencari pakan yang rajin dan memiliki pengalaman beternak dan siapkanlah peralatan mereka seperti cangkul, sekop, arit, sepatu but, dll.
Buatlah perjanjian jika mereka bekerja tidak rajin atau melakukan kesalahan mereka akan diberi peringatan 1, 2, dan ketiga kalinya dipecat. Jika mereka melakukan kesalahan yang mengakibatkan kambing mati, mereka harus bertanggung jawab dengan ganti rugi dengan pemotongan gaji sesuai harga kambing yang mati.
Setelah semua langkah tadi selesai dilaksanakan dan para peternak mulai bekerja, mulailah menyebarkan pamflet ke masjid-masjid atau membuat iklan di website-website yang menyediakan iklan gratis seperti www.pengusahamuslim.com, dll, untuk mempermudah penjualan nantinya.
Proses kerja usaha ini
Mengontrol setiap hari para pekerja dan hewan ternak agar didapatkan hasil yang maksimal dan menangani langsung jika terjadi masalah. Setiap pekerja bertanggung jawab atas 50 ekor kambing. sebelum pekerja-pekerja tadi berangkat mencari pangan ke hutan mereka harus membersihkan kotoran ternak untuk dimasukkan ke dalam karung-karung. Kemudian memberi makan ternak dengan sisa pakan kemarin. Para pekerja pergi mencari pakan dua kali sehari, yaitu : 1- Pada waktu pagi setelah membersihkan kandang dan kembali membawa pakan ternak (dedaunan dan rerumputan) siangnya pada waktu makan siang, pakan tadi ditaruh dulu tidak langsung diberikan kepada ternak. Setelah itu biarkan mereka pulang istirahat dan makan siang ke rumah masing-masing selama satu jam. setelah mereka (pekerja) balik dari istirahat barulah pakan tadi diberikan ke ternak untuk dimakan, ini bertujuan agar pakan tadi layu terlebih dahulu. Jika pakan diberikan ke ternak dalam keadaan segar akan mengakibatkan perut ternak kembung karena masih banyaknya kadar gas pada pakan tadi.
2- Setelah memberi makan ternak para pekerja berangkat lagi mencari pakan dan kembali membawa pakan pada sore harinya. Pakan ditaruh dulu kemudian mereka (para pekerja) istirahat solat Asar selama setengah jam, setelah itu memberi makan hewan ternak. sisakan secukupnya pakan untuk diberikan keesokan pagi hari setelah membersihkan kotoran ternak sebelum berangkat lagi mencari pakan.
Mengikuti organisasi ternak setempat agar mendapatkan informasi-informasi yang bermanfaat buat usaha ternak ini. Biasanya dengan mengikuti organisasi peternak kita mendapatkan informasi bantuan dari pemerintah berupa pelayanan kesehatan ternak geratis. Mengikuti organisasi peternak juga dapat mempermudah informasi pemasaran.
Menjaga agar kandang tetap bersih dan kering agar tidak ada parasit-parasit yang dapat hidup di udara lembab dan basah. Ini untuk menghindari penyakit kulit yang biasa diderita kambing ternak.
Agar mendapat keuntungan yang layak maka dibutuhkan minimal 100 ekor kambing untuk digemukkan, sebab keuntungan diterima setahun sekali. Perhitungannya adalah per seekor kambing akan didapatkan keuntungan Rp550.000,- jadi jika 100 ekor kambing keuntungannya berjumlah Rp55.000.000,-. Artinya dengan 100 ekor kambing perbulan dapat dihasilkan keuntungan Rp4.580.000,-(55jt : 12). Semakin banyak jumlah kambingnya maka semakin banyak keuntungan yang dihasilkan. Tentunya semakin banyak pula modal yang dibutuhkan. Penentuan jumlah kambing minimal 100 ekor diperhitungkan agar bisa didapat keuntungan Rp4.580.000,- per bulan supaya keuntungan tersebut dapat layak membiayai kebutuhan hidup yang semakin mahal. Sehingga bisa focus dalam usaha ini selama menunggu hari raya tahun berikutnya. Tapi perhitungan keuntungan Rp4,5juta per bulan tersebut hanya sebagai biaya untuk pemeliharaan kambing selanjutnya selama setahun kedepan. Kita bebas mengelola keuntungan sebesar Rp55jt per tahun tersebut selama menunggu hari raya kurban yang berikutnya. Untuk perincian perhitungan keuntungan, pengeluaran dan lain-lain akan dibahas berikutnya.
Menjual kotoran ternak kepada petani untuk dijadikan pupuk, kemudian hasil penjualan tadi dibelikan makanan konsentrat (gabah, limbah jagung, limbah pisang dan ampas tahu)
Membeli bibit kambing yang sapih (baru selesai menyusui) untuk dipelihara satu tahun sebulan sebelum panen dengan cara memberi uang muka (seperti cara pembelian pertama)
Modal yang dibutuhkan dan untuk apa saja modal tersebut
  • Biaya sewa tanah Rp10.000.000,-untuk sewa 10 tahun.
  • Biaya pembuatan 5 kandang Rp10.000.000,-.
  • Biaya pembelian 100 ekor kambing jantan berumur 10 bulan Rp40.000.000,-
  • Biaya pembuatan basecamp Rp5.000.000,-
  • Biaya pembuatan sumur bor Rp1.000.000,-
  • Biaya gaji 2 orang pekerja selama 4bulan kerja per orang per bulan Rp1.000.000,- total 2 orang selama 4 bulan Rp8.000.000,-
  • Total jumlah modal yang dikeluarkan : Rp74.000.000,-
  • Setelah lima bulan tepatnya pada saat penjualan Iedul Ad'ha pertama akan didapatkan hasil penjualan 100 ekor kambing sebesar Rp100.000.000,- dengan penjualan Rp1.000.000,- per kambing.
Keuntungan yang di dapat pada setiap tahunnya
Hasil penjualan 100 ekor kambing adalah Rp100.000.000,- dengan penjualan per ekor kambing Rp1.000.000,- dikurangi pengeluaran untuk usaha setahun berikutnya:
  • Pembelian 100 ekor kambing sapih (baru selesai menyusui) biasanya berumur 3 bulan @Rp200.000,- sama dengan Rp20.000.000,-
  • Gaji 2 orang pekerja selama satu tahun masing-masing Rp1.000.000,- per bulan sama dengan 2 jt kali 12 sama dengan Rp24.000.000,-
  • Uang jaga-jaga untuk kesehatan dan tambahan pakan Rp10.000.000,-(10% dari jumlah uang Rp100.000.000,-) .
  • Total pengeluaran selama setiap setahun berikut Rp45.000.000,-
  • Jadi keuntungan yang dihasilkan setiap tahun: Rp100.000.000,- dikurangi Rp45.000.000,- sama dengan Rp55.000.000,-
Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dari yang dihitung tadi usahakanlah agar kambing peliharaan menjadi sehat-sehat dan gemuk-gemuk agar dapat dijual dengan harga lebih mahal sehingga mendapat untung lebih banyak.
Pemasaran
Karena usaha ternak ini ditujukan untuk penjualan pada hari raya kurban, maka pemasarannya tidak terlalu sulit. Sebab ternak tersebut dibutuhkan oleh orang-orang yang mau mengadakan kurban. Jadi pasarnya sangat prospektif. Namun tetap diadakan penawaran pemasaran melalui famplet-famplet agar dikenal dan dapat bersaing, sebab pasti banyak juga yang melihat peluang ini dan menjadi pesaing. Kemudian buatlah iklan-iklan di website jauh hari sebelum Iedul Ad'ha tiba. Usahakan mengiklankan di website yang menyediakan iklan gratis seperti www.pengusahamuslim.com, untuk memperkecil biaya pengeluaran.

Bagaimana Cara beternak Kambing

Beternak kambing adalah suatu kegiatan yang sangat menguntungkan, selama 
dalam menjalankan usaha tersebut dikelola secara benar dan serius. Tidak ada 
kata yang tidak mungkin. Begitulah ungkapan kata yang harus diungkapkan
dalam menjalani suatu usaha. Selama kita serius dan tekun dalam menjalani
usaha ini, pasti tujuan dan cita-cita kita akan tercapai. 
Ada beberapa hal utama yang harus kita siapkan sebelum kita menjalani usaha 
ini. 

1. mempersiapkan pakan. 

Ketersediaan pakan adalah hal yang sangat fital bagi kelangsungan 
peternakan. Mustahil suatu usaha peternakan terwujud tanpa diimbangi dengan 
ketersediaan pakan. Untuk mempersiapkan pakan, sudah seharusnya kita 
mempunyai gambaran tentang jumlah kambing yang akan kita pelihara. Semakin 
banyak kambing yang akan kita pelihara, maka semakin luas lahan pakan yang 
harus kita siapkan, begitu juga sebaliknya, semakin sedikit kambing yang 
akan kita pelihara, maka lahan yang harus kita siapkan juga tidak terlalu 
luas.

Pakan kambing yang ideal seharusnya tidak terdiri dari satu macam jenis 
saja. Kita dapat mencampur pakan tersebut dari berbagai macam daun daunan. 
Tetapi untuk peternakan yang mempunyai kapasitas besar, pakan yang mudah dan 
selalu terjamin ketersediaannya adalah rumput gajah. Karena rumput gajah 
dapat dipanen umur 40-50 hari. Sehingga peternak harus dapat mengatur jadwal 
pemenenan yang tepat. Sehingga di harapkan rumput gajah tersebut dapat
selalu dipanen untuk pemberian pakan kambing. Peternak dapat menyewa lahan 
untuk menanam rumput gajah tersebut. 

Berikut ini adalah cara penanaman rumput gajah:
a) sediakan rumput gajah berupa stek. Bibit ini dapat diperoleh dari petani 
ataupun dari dinas peternakan setempat. 
b) Cangkul lahan tanam dengan kedalam 20 cm dan dibuat parit dengan jarak 
antar parit selebar 60 cm. 
c) Buat lubang tanam dengan kedalaman 15 cm, jarak antar lubang tanan 
sekitar 50-60 cm. 
d) Beri pupuk pada lubang tanaman, pupuk dapat berupa pupuk kandang maupun 
pupuk pabrikansi seperti urea atau npk. 
e) Masukkan bibit rumput gajah sebanyak tiga stek per lobang tanam. 
f) Panen rumput gajah pertama dapat dilakukan pada tiga bulan pertama, hanya 
saja rumput panenan pertama ini biasanya kurang disenangi oleh kambing, 
sehingga biasanya rumput gajah tersebut dibuang. 
g) Bersihkan segera rumput liar yang tumbuh setelah panenan pertama 
dilakukan, lalu beri pupuk kandang secukupnya pada tanaman tadi. 
h) Setelah 40-50 hari kemudian panenan ke dua dapat dilakukan dan biasanya 
rumput pada panenan yang ke dua ini lebih disukai oleh kambing, karena 
memiliki batang yang tidak terlalu keras. 

Selain diberi pakan pokok berupa hijauan, sebaiknya kambing juga diberi 
pakan tambahan berupa pakan penguat sebagai penguat. Sumber pakan penguat 
dapat berupa dedak jagung, ampas tahu, bungkil kacang tanah, kulit kedelai 
atau campuran pakan tersebut. 
Pakan penguat tersebut jumlahnya tidak harus banyak, tetapi diusahaan setiap 
hari selalu disajikan ke kambing, supaya kambing tersebut tidak kekurangan
mineral maupun protein. 



2.Membuat kandang. 

Prinsip kandang yang ideal adalah tempat yang nyaman bagi ternak kambing itu 
sendiri. Kandang diusahakan dibuat dari bahan yang awet dan tahan lama, 
terutama pada lantai kandang, kerena lantai tersebut merupakan pijakan pada 
saat kambing berada di dalam kandang. Apabila lantai kandang mudah patah 
maka akan dapat membahayakan kambing yang kita pelihara. Lantai kandang 
tidak boleh menggunakan papa yang terlalu lebar. karena papan yang lebar
akan menghambat kotoran ataupun urin terbuang secara lancar. dampaknya 
kambing akan cepat kotor. menurut saya, lantai kandang yang ideal adalah
lantai yang menggunakan bahan dasar bambu, karena selain harganya lebih
murah, lantai bambu juga mempunyai lebaran yang pas (6 cm), sehingga kotoran 
dan urin langsung jatuh ke bawah. 

Kandang dibikin model panggung dan lantai kandang harus dibuat miring agar 
kotoran kambing dapat dengan mudah dibersihkan. Selain itu dengan kemiringan 
lantai kandang, maka kita akan dengan mudah menampung urin kambing menuju 
tempat yang dikehendaki. Karena urine dan kotoran kambing (srintil) 
mempunyai nilai jual yang sangat bagus. 

Dengan kandang model panggung, kita juga akan dapat dengan mudah mengontrol 
kesehatan kambing itu sendiri. Karena kesehatan kambing dapat dipantau dari 
kotoran kambing yang di keluarkannya. Misal, kotoran kambing agak menggumpal 
merupakan pertanda bahwa kambing tersebut terkena cacingan dan harus segera 
diberi obat cacing. 

Kandang juga harus dilengkapi dengan tempat minuman kambing yang letaknya 
dibelakang kandang dan posisinya berada di luar kandang. Kerena kalau tempat 
air itu berada di dalam, kambing akan menggaru-garukkan tanduk ditempat air, 
sehingga air gampang tumpah. 

3.Memilih Induk. 

Tahap yang paling menentukan dalam usaha peternakan kambing adalah 
penjaringan material kandang atau pemilihan induk. Karena apabila kita salah 
dalam memilih induk dapat dipastikan kita akan rugi dalam menjalankan usaha 
ini. Karena pada prinsipnya, kambing baik maupun kambing jelek tetap makan. 
Dan makan adalah biaya. Makanya jangan gegabah dalam melakukan pembelian 
induk. Kalaupun ada kambing jelek beranak bagus itu merukakan suatu 
keberuntungan belaka. Tetapi kalau kita memilih induk dengan benar dan 
tepat, maka peluang untuk mendapatkan keturunan yang bagus sangatlah besar. 
Memang tidak mungkin seekor kambing itu sempurna secara kasat mata, tetapi 
ada beberapa kriteria wajib, yang harus peternak pilih. Karena hal ini 
nantinya akan berpengaruh pada keturunan berikutnya. Kriteria yang termaksud 
adalah : 

a). Warna harus hitam. 
Warna hitam adalah warna yang sangat favorit dalam kelas kambing etawa. 
Apalagi pola hitam tersebut berada tepat dan presisi dibagian kepala. Ada 
beberapa kelompok petani yang menyebut dengan istilah "kepala hitam atau 
ndas ireng" (Jawa Timur). Sebagus apapun kambing itu, kalau warna tidak hitam 
maka pamor kambing tersebut akan berkurang. Kambing dengan warna pola hitam 
berarti memiliki gen warna hitam, yang apabila nanti dikawinkan dengan 
pejantan warna hitam, harapannya cempe yang akan dihasilkan memiliki pola 
warna hitam juga. Sebagai gambaran, kambing standart, pola warna hitam lebih 
mahal minimal Rp. 250.000, jika di banding dengan kambing pola warna coklat, 
dengan umur yang sama. 
b). Telinga tipis, panjang dan lurus ke bawah. 
Telinga tipis dan panjang merupakan syarat wajib bagi calon induk. Baik 
induk pejantan maupun induk betina. Telinga harus terkesan jatuh ke bawah, 
ujung pangkal telinga tidak boleh ada patahan. Telinga juga tidak boleh 
melebar ke bawah. Kebanyakan kambing yang berada di pasaran, posisi telinga 
atas sudah baik, tetapi di bawah melebar atau melengkung ke samping. Faktor 
telinga yang bagus sangat penting sekali bagi peternak, karena akan 
berpengaruh ke keturunan yang dihasilkan.
c). factor pelengkap lain. 
Sudah penulis katakan, tidak ada kambing yang sempurna. Kalaulah ada yang 
bagus di pola, mungkin kambing itu memiliki kekurangan dipanjang telinga 
atau pada bagian yang lain. Tetapi minimal kita sebagai peternak harus 
mencari bakalan induk yang mendekati sempurna. Ada beberapa factor pelengkap 
lain yang dapat dipilih supaya kambing yang akan kita beli nantinya 
mendekati sempurna. Beberapa factor tersebut diantaranya,kaki atau tulangan 
yang besar dan kokoh, kulit yang tebal, ekor yang melengkung ke atas, bulu 
ekor yang lebat, mata yang cerah, tanduk yang simetris ke belakang, cekungan 
yang besar pada hidung kambing. 

Factor pelengkap sifatnya tidak wajib. Tetapi kalau itu ada dikambing yang
bakal di beli, tidak ada salahnya apabila peternak mengambilnya sebagai 
calon induk. Dengan pencatatan data yang lengkap, peternak nantiya akan
dapat menciptakan keturunan yang stabil, jika berbagai elemen tersebut di 
kawinsilangkan, tetapi hal ini memerlukan waktu dan biaya yang sangat amat 
lama dan mahal. 

Jika ingin menciptakan trah kambing seperti yang dikehendaki peternak, hal
pertama yang dilakukan peternak adalah mencari induk yang berproduksi tinggi 
dan pejantan yag memiliki induk dengan tingkat produksi yang tinggi pula. 
Lebih baik lagi jika keduanya (induk dan pejantan) berasal dari induk dan 
pejantan yang sama (kelahiran kembar). Jika sudah cukup umur, indukan dan 
pejantan tersebut dikawinkan. Dengan manajemen yang baik, kambing bisa 
beranak 2 kali dalam 3 tahun. Dalam 2 tahun bisa menghasilkan 6 ekor cempe. 
Cempe-cempe jantan bisa di jual, sedangkan cempe betina terus di pelihara 
sampai dewasa kelamin dan jika sudah cukup umur di kawinkan dengan pejantan 
nenek moyangnya. Jika pejantan nenek moyangnya sudah mati atau sudah tidak 
terlalu kuat, bisa di gantikan dengan pejantan lain yang masih sedarah. Dari 
perkawinan-perkawinan ini akan selalu di hasilkan individu-individu baru 
yang variasinya sangat lebar, tetapi semakin lama variasi tersebut akan 
semakain mengecil dan mendekati seragam. Individu-individu yang produksinya 
tinggi terus dipertahankan sebagai induk, sedangkan individu-individu yang 
tingkat produsinya rendah bisa di singkirkan atau di jual. 

Peluang Usaha kambing


Di Indonesia, kambing telah lama dipelihara di pedesaan. Akan tetapi peranan kambing sampai saat ini belum banyak berarti, baik sebagai sumber daging maupun sumber air susu. Hal ini terjadi karena usaha peternakan kambing masih sederhana dengan jumlah pemilikan sedikit dan masih merupakan usaha sampingan dan sebagai tabungan. Sebenarnya ternak kambing mempunyai potensicukup besar untuk berkembang, karena termasuk ternak yang mempunyai adaptasi cukup tinggi, disamping modal yang diperlukan relatif sedikit.
Pengembangan peternakan berkaitan dengan peningkatan pendapatan. Pendapatan yang meningkat dari suatu usaha peternakan akan memberikan motivasi untuk berusaha lebih baik. Sukses dan gagalnya suatu usaha peternakan sangat dipengaruhi oleh kemampuan ternaknya berproduksi dan harga input produksi serta output yang dihasilkan. Keadaan tersebut erat kaitannya dengan kemampuan peternak dalam mengelola usahanya dan tingkat keuntungan maksimum yang dicapainya. Peternak dengan jumlah ternakpemilikan yang banyak, mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Jumlah pemilikan ternak yang lebih banyak umumnya akan lebih efisien dalam hal tenaga kerja dan biaya produksi.
Populasi kambing di Indonesia cukup tinggi tetapi data mengenai bangsa kambing perah di Indonesia tidak ada, karena data tersebut masih secara umum dan tidak dikelompokkan menurut tipe kambing perah maupun kambing potong. Pengembangan produksi susu merupakan upaya yang bertujuan meningkatkan dan memanfaatkan potensi yang ada di dalam negeri sehingga terjadi peningkatan produksi susu. Peningkatan produksi susu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor dan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar sangat potensial bagi permintaan produk peternakan. Menurut pangsanya pada tahun 2001, konsumsi produk peternakan dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masing-masing adalah daging sebesar 5,11 kg/kapita/tahun, telur sebesar 3,47 kg/kapita/tahun dan susu sebesar 6,46 kg/kapita/tahun. Perkembangan konsumsi susu dalam lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 7,9 % per tahun. Peningkatan konsumsi susu dari tahun ke tahun merupakan peluang bagi pengembangan ternak penghasil susu (diolah dari Deptan, 2001).
Produksi susu di Indonesia pada tahun 1997 adalah 423.664 ton terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 5,1 % per tahun, sehingga pada tahun 2001 menjadi sebesar 505.024 ton. Jumlah produksi susu tersebut belum dapat memenuhi permintaan total konsumsi. Total konsumsi susu pada tahun 1997 sebesar 1.050 ribu ton dan terus mengalami peningkatan, sehingga pada tahun 2001 menjadi sebesar 1.330 ribu ton. Dengan demikian penyediaan susu dalam negeri selama lima tahun terakhir mengalami defisit rata-rata sebesar 740,66 ribu ton per tahun (diolah dari Deptan, 2001). Umumnya susu dihasilkan dari ternak sapi perah. Defisit penyediaan susu yang tidak terpenuhi dari penyediaan susu sapi perah, merupakan peluang bagi pengembangan ternak kambing perah sebagai alternatif pengembangan usaha dan penyediaan susu di Indonesia. Jumlah defisit tersebut ekuivalen dengan 740.660 ekor kambing perah laktasi, yang berarti dapat dijadikan sebagai usaha kecil yang layak untuk 74.066 orang peternak. Susu kambing perah yang diproduksi kemudian dipasarkan masih terbatas. Hal ini karena susu kambing belum banyak dikenal dan kurang populer dibandingkan dengan susu sapi. Permintaan susu kambing terbatas untuk daerah tertentu dan untuk etnik tertentu.
Kambing menjadi pilihan alternatif usahaternak dengan mempertimbangkan keunggulan yang dimiliki ternak tersebut. Beberapa keuntungan dalam memelihara ternak kambing adalah sebagai berikut (Sudono, 2002) :
  1. Kebutuhan lahan untuk memelihara ternak kambing tidak terlalu luas.
  2. Kambing memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai lingkungan, sehingga mudah dipelihara dan dikembangkan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah bahkan di daerah kering dengan sumber makanan kasar sekalipun.
  3. Kambing memiliki perkembangbiakan yang cepat. Umur 1,5 tahun sudah mulai beranak dan dalam dua tahun dapat beranak tiga kali. Setiap kali beranak dapat melahirkan dua ekor. 
    Selain daging dan susu, kambing dapat diambil kulitnya untuk kebutuhan industri.
  4. Limbah kotoran kambing dapat digunakan sebagai pupuk pertanian.
  5. Kambing merupakan sumber uang tunai yang sewaktu-waktu lebih mudah dijual.
  6. Susu kambing mengandung kadar protein dan lemak yang lebih tinggi daripada susu sapi.
  7. Investasi yang dibutuhkan untuk memelihara ternak kambing lebih kecil daripada ternak besar seperti sapi perah.